Selasa, 17 Agustus 2010

METODE BALUTAN MODERN

METODE BALUTAN MODERN

Metode balutan modern…,ehm…apa yah?? Bukannya balutan luka itu sama aja, pake obat atau cairan tertentu dan kassa..udah. Begitu ungkapan yang sering kita dengar ketika diperkenalkan dengan balutan modern. Sebenarnya apa sih balutan modern itu? Ada yang tidak modern dong? Tanya seorang pasien saat ditawarkan oleh perawat spesialis luka untuk menggunakan metode perawatan luka dengan balutan modern. Dan apa sih untungnya?
Ya…, pertanyaan itulah yang kerap di tanyakan oleh pasien dan keluarga ketika akan dilakukan perawatan luka oleh perawat yang memang mempunyai dasar ilmu dan pengetahuan serta pengalaman dalam merawat berbagai jenis luka.
Metode perawatan luka dengan tehnik/balutan modern adalah tehnik balutan luka dengan menggunakan obat-obatan untuk luka yang disesuaikan dengan kondisi luka, dimana kondisi luka itu bermacam-macam dan kondisi tersebut bisa dilihat dari warna dasar luka. Warna dasar luka hitam ( nekrotik ), luka terinfeksi (kuning), granulasi (merah ) dan epitelisasi ( merah muda ). Warna luka yang semakin mendekati warna merah muda berarti luka mengalami proses perbaikan. Kondisi tersebut harus senantiasa diusahakan terjadi, salah satunya adalah dengan menggunakan balutan yang mengandung obat topical yang sesuai dengan kondisi luka tersebut.
Nah dengan melihat warna dasar luka tersebut kita dapat mengetahui kondisi luka dan jenis balutan apa yang dibutuhkan sehingga luka dapat dengan cepat menuju perbaikan.
Sebagai contoh, luka yang berwarna hitam ( nekrosis ) yang berarti pada luka tersebut terdapat jaringan mati yang mana jaringan mati tersebut harus hilang, maka kita membutuhkan balutan yang mampu memberikan kelembaban yang lebih (ekstra mois) pada luka tersebut agar warna hitam menghilang ataupun jaringan yang nekrotik dapat dengan mudah diangkat (debridemang),maka balutan yang dibutuhkan adalah balutan yang mengandung hydrogel karena hydrogel mampu melunakkan jaringan yang hitam (nekrotik).
Untuk luka yang terinfeksi ( kuning ) maka balutan yang digunakan bertujuan mengurangi/menghilangkan infeksi pada luka tersebut. Contoh balutan yang digunakan adalah yang mengandung anti bakteri .
Pada luka yang bergranulasi ( warna merah )maka balutan yang jadi pilihan adalah yang mampu mensupport terjadinya jaringan granulasi misalnya dengan balutan yang mengandung hidrokoloid/kalsium alginate.
Untuk luka yang sudah/sedang mengalami epitelisasi maka balutan yang digunakan adalah yang mampu mensupport epitelisasi bisa hidrokoloid.
Keuntungan yang bisa didapat ketika menggunakan balutan modern diantaranya adalah balutan tersebut tidak perlu diganti setiap hari, mungkin 3-7 hari sekali atau lebih tergantung kondisi luka pasien, semakin banyak eksudatnya dan semakin terinfeksi maka balutan bias diganti 3 hari sekali, namun jika luka sudah sedikit eksudatnya dan infeksi sudah minimal maka balutan bisa diganti 7hari bahkan lebih. Jika penggunaan balutan tersebut tepat maka biaya dan waktu yang dihabiskan selama perawatan bisa lebih efektif dan efisien
Dengan demikian, jika perawat mampu menganalisa dan menentukan jenis balutan yang cocok dan tepat dengan kondisi luka maka diharapkan luka akan cepat menuju perbaikan. Namun penggunaan balutan modern tersebut juga harus memperhatikan kemampuan financial pasien, mengingat harga dari balutan modern tersebut lebih mahal di banding dengan balutan konvensional. Sehingga apapun balutan yang dipakai harus dikomunikasikan dengan pasien. Walaupun sebenarnya jika penggunaan balutan tersebut tepat maka hasil yang diharapkan seimbang bahkan lebih dari harga balutan tersebut.
Semoga bermanfaat…..

Luka Sulit Sembuh

Kenapa Luka Sulit Sembuh???

“Kenapa yah luka pada kakiku sulit sembuh?, padahal dah lebih sebulan lho, biasanya ga sampe sebulan kalau ada luka bisa sembuh sendiri”, tanya seorang pasien ketika datang ke Wocare Clinic.
Memang seringkali kita mendapatkan kenyataan seperti itu, luka sulit sembuh, padahal – menurut mereka- segala anjuran sudah mereka laksanakan, mulai dari minum obat sampai dengan istirahat. Sebenarnya apa saja sih yang mempengaruhi proses penyembuhan luka?, yuk kita cari tahu lebih jauh…
Luka adalah rusaknya jaringan kulit sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan pada fungsi kulit tersebut, sehingga kulit tidak mampu menjalankan fungsinya dan menimbulkan berbagai keluhan seperti, nyeri, demam, bengkak dan kehilangan fungsi. Secara umum luka dapat sembuh dengan sendirinya sebagai bentuk respon tubuh untuk memperbaiki sendiri apa yang rusak pada bagian tubuhnya, ini terjadi jika dalam tubuh orang tersebut semua sistem berjalan dengan baik dan tidak terdapat menyulit yang dapat menyebabkan tubuh tidak dapat/lambat melakukan proses penyembuhan, Proses penyembuhan secara alami ini terjadi antara 7-21 hari, jika lebih dari 21 hari maka dapat dikatakan proses penyembuhan alami tidak berjalan dengan baik dan memungkinkan ada faktor lain yang menyebabkan melambatnya proses tersebut.
Proses penyembuhan luka ternyata harus didukung oleh banyak faktor yang secara umum dibagi menjadi 2 faktor yaitu faktor umum dan faktor lokal. Faktor umum meliputi : usia, penyakit yang menyertai, kondisi pembuluh darah/vaskular, status nutrisi, kegemukan, gangguan sensasi/pergerakan, status psikologis, terapi radiasi dan obat. Faktor lokal meliputi : kelembaban luka, penanganan luka, suhu luka, takanan/gesekan pada luka, benda asing dan infeksi. Nah ternyata banyak sekali yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka, berikut akan dijelaskan lebih lanjut…
Penyakit yang menyertai dan dapat memperlambat proses penyembuhan luka diantaranya adalah : diabetes melitus, anemia, adanya keganasan / kanker, gangguan immun, gangguan hati, tingginya kadar ureum, gangguan pencernaan.
Kondisi pembuluh darah / vaskular yang baik juga menjadi suatu syarat agar proses penyembuhan luka berjalan baik, karena pembuluh darah yang baik akan menjamin luka mendapat pasokan darah yang cukup. Hal yang dapat menyebabkan buruknya pembuluh darah adalah tekanan/gesekan dan juga merokok.
Nutrisi yang buruk dapat memperlambat proses penyembuhan luka dan dapat meningkatkan risiko infeksi.
Obesitas/kegemukan juga menjadi penghambat proses penyembuhan luka, karena jaringan kulit pada obesitas banyak terdiri dari jaringan adiposa yang sangat kurang vaskularitasnya.
Gangguan pada sensasi dan pergerakan, semakin kurangnya seseorang bergerak maka akan menyebabkan kurangnya vaskularitas yg dapat menyebabkan lambatnya proses penyembuhan luka.
Obat-obatan tertentu jg dapat mempengaruhi proses penyembuhan luka diantaranya adalah: obat steroid anti inflamasi, obat cytotoxic (kanker) dan obat golongan pinisilin
Terapi radiasi bertujuan memusnahkan sel-sel kanker ternyata juga merusak sel-sel yang sehat, terlebih pada luka, belum lagi efek terapi seperti mual/muntah yang dapat menyebabkan kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka.
Kondisi psikologis yang tidak kuat seperti stress, cemas dan depresi juga dapat memperlambat proses penyembuhan luka karena akan menekan imunitas tubuh untuk memperbaiki luka.
Proses penanganan luka juga menjadi hal penting yang tidak dapat diremehkan, tepat atau tidaknya proses penanganan luka akan sangat berpengaruh pada cepat atau lambatnya proses penyembuhan luka. Seorang perawat spesialis luka akan sangat mengerti dengan kondisi luka pasiennya dan akan berusaha memberikan terapi perawatan yang sesuai dengan kondisi lukanya.
Kelembaban luka, luka membutuhkan kondisi yang lembab untuk proses penyembuhannya, karena dengan kondisi lembab akan terjadi proses migrasi sel yang sangat baik, dan juga ketika luka dalam kondisi lembab maka akan mengurangi rasa sakit ketika balutan diganti.
Temperatur luka, temperatur luka yang konstan kira-kira 37 c akan mendukung proses penyembuhan luka, oleh karena itu temperatur luka harus dipertahankan.
Tekanan dan gesekan. Tekanan dan gesekan dapat menyebabkan rusaknya pembuluh darah yang dapat memperlambat proses penyembuhan luka. Tekanan dan gesekan ini dapat terjadi pada saat beraktivitas atau tidak beraktivitas, saat mengganti pakaian juga saat mengganti balutan. Menjaga luka dari tekanan/gesekan menjadi hal yg penting untuk menjamin vaskularitas tetap baik.
Adanya benda asing. Benda asing yang mungkin ditemukan pada luka adalah jaringan mati, debu, rambut, kaca, kapas, benang dan infeksi. Semua luka yang mengalami kesulitan penyembuhan harus dipastikan tidak adanya benda asing tersebut, bisa dilakukan dengan pemeriksaan khusus (x-ray). Mencuci luka juga dapat mengurangi keberadaan benda asing tersebut.
Infeksi. Luka yang terinfeksi dapat dipastikan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses penyembuhannya bahkan bukan hanya lukanya saja yang lama sembuhnya namun juga jiwa bisa terancam karena infeksi tersebut bisa menjalar keseluruh tubuh yang mengakibatkan kematian.
Nah, ternyata banyak banget yah faktor yang menyebabkan luka sulit sembuh. Oleh karena itu jangan pernah menyepelekan luka walau hanya kecil karen mungkin saja dari yang kecil tersebut bisa menjadi hal yang besar bahkan berakhir pada terhempasnya nyawa, ketika kita tidak tahu dan salah memberikan terapi pada luka. So…serahkan masalah pada ahlinya ya…., begitu juga dengan luka..serahkan pada perawat spesialis luka ya….

Senin, 18 Januari 2010

Hipnosis untuk Menghilangkan Nyeri

" Ga ah, aku ga mau di hipnosis,takut, nanti dikerjain kaya yang di tv lagi," ucap seorang peserta pelatihan Hypno Nursing Management.
Apakah memang seperti itu? Lelik Adiyanto, SST.SKep.CHt.CI - seorang narasumber dalam acara tersebut menolak pendapat itu.Memang hipnosis saat ini sudah sering kita dengar bahkan kita lihat di televisi, namun persepsi yang sampai kemasyarakat adalah bahwa hipnosis itu tidak nyata,praktek supranatural atau klenik, menggunakan jin, setan dan lainnya.Atau hipnosis adalah kejahatan, penguasaan pikiran dan sesat.Apakah semua itu benar?? Semua itu tidak benar. Hipnosis jika digunakan dgn baik maka akan mencapai sesuatu yg baik. Namun media telah banyak merusak dan mengotori dan menyalahgunakan ilmu tersebut, sehingga nilai positif, tujuan baik dari hipnosis tidak sampai kemasyarakat, bahkan masyarakat takut dan menolak jika akan di hipnosis.
Sebenarnya apa sih hipnosis itu?
Hipnosis adalah suatu cabang ilmu yang sudah lama berkembang di Amerika, dan diajarkan secara resmi oleh berbagai lembaga dan terbuka untuk siapa saja yg ingin mempelajari ilmu ini. Tujuan positif dari hipnosis ini banyak sekali diantaranya adalah mengendalikan rasa sakit, menggali informasi di pikiran bawah sadar, memprogram ulang pikiran, mempercepat proses pembelajaran dan masih banyak lagi tujuan lainnya.
Khusus untuk tujuan mengendalikan rasa sakit atau mengurangi rasa sakit atau memberikan efek anastesi pada pasien, hipnosis ini sangat berguna, apalagi mengingat efek negatif dan juga mahalnya obat-obatan medis penghilang nyeri (terutama yg bersifat anastesi). Namun penggunaan hipnosis sebagai penghilang rasa sakit masih amatsangat jarang digunakan, ini di karenakan masih minimnya tim kesehatan yg tau dan mampu melakukan hipnosis.
Dalam pelatihan ini semua peserta saling mempraktekan dan ternyata semua peserta bisa menghipnosis dan bisa dihipnosis. "Ga nyangka ya ternyata kita bisa juga di hipnosis dan menghipnosis ya.." ujar Laurentia Sri Rejeki, peserta dari RS Santo Borromeus, Bandung. Jadi ini merupakan peluang besar bagi perawat yg bisa mengembangkan hipnosis utk pasien. Dalam pelatihan yang berlangsung selama 2 hari dari tanggal 16-17 Januari 2010, juga dipraktekan bagaimana seorang peserta di tusuk dengan menggunakan jarum (dalam kondisi sadar dan melihat proses penusukan) namun tidak merasa sakit." ga, ga sakit" ujar Heni, salah seorang peserta pelatihan asal Rumah Sakit Mitra Internasional saat jarum menusuk-nusuk tangan kanannya. Ini adalah suatu bukti bahwa hipnosis sangat berguna bagi keperawatan, dan harus di kembangkan dan kemampuan ini hendaknya di miliki oleh semua perawat. OK....setuju???

Sabtu, 21 November 2009

Cakep - cakep kok kapalan....

"Kenapa yah kulit telapak kaki saya kok tebal" tanya seorang wanita yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan ternama diJakarta. "kok ada orang yang kapalan ada yang nggak ya?" lanjutnya.
Memang kulit yang menebal apalagi pecah-pecah sering kali tidak dihiraukan oleh orang, apalagi jika orang tersebut terlalu sibuk dan seolah kurang waktu untuk mengurusi kakinya." Ah telapak kaki ini, ga ada yang lihat"..
Tapi benarkah seperti itu, sungguh kasihan sekali si telapak kaki yang telah bekerja keras seharian menopang tubuh kita,menjaga kita tetap stabil dalam berdiri, namun kurang diperhatikan. Dan suatu saat ada seseorang yang melihat dan memberi komentar " kok cakep-cakep kapalan dan pecah-pecah kulitnya" ...ehm.. gimana yah rasanya..
Sebenarnya apasih kapalan itu? kapalan dalam bahasa kedokteran disebut kallus adalah suatu penebalan pada kulit pada lapisan stratum korneum biasanya karena terjadi penekanan yang terus menerus, misalnya pada kaki karena pemakaian sepatu/sandal yang terlalu sempit, pada tangan misalnya memegang alat yang sama ketika bekerja pada waktu yang lama dan menimbulkan penekanan.
Untuk itu ada tips yang bisa mengurangi dan mencegah timbulnya kapalan/pecah-pecah pada kaki/tangan:
1. Gunakan sepatu/sandal yang tidak sempit, sehingga mengurangi terjadinya penekanan pada kaki
2. Lakukan perendaman kaki/tangan dengan air hangat selama 30 menit 3 x seminggu, lalu gosok dengan batu apung untuk mengangkat kulit yang mati
3. Gunakan pelembab/minyak setiap hari
4. Gunakan pelindung tangan/sarung tangan saat bekerja dengan alat yang menimbulkan tekanan dalam waktu lama
5. Dapat juga dengan mengoleskan getah buah pepaya muda, diamkan selama semalam, lalu bilas dengan air hangat.

Nah setelah melakukan hal tersebut secara teratur, maka kapalanpun akan berangsur menipis dan kulit pun makin sehat terawat.., selamat mencoba